Slump test

Slump test digunakan untuk menguji kemampuan kerja beton campuran baru.


Hello sobat logam, apa kabar? Semoga kita semua senantiasa dalam keadaan yang sehat jasmani dan rohani ya. Jaga kesehatan ya guys, musim hujan seperti ini biasanya rawan penyakit. Nggak keren dong kalau kalah sama flu dan teman-temannya. Anyway, kali ini mimin balik lagi dengan informasi penting untuk sobat logam yaitu metode pengujian beton. Apa aja sih metode pengujian beton dan seberapa pentingkah untuk dilakukan. Yuk langsung simak artikel dibawah ini.

Sobat logam masih ingat ‘kan beton itu apa? Kalau lupa mimin ingetin lagi deh. Jadi beton merupakan campuran bahan antara bahan agregat halus dan kasar dengan pasta semen. Campuran bahan ini akan mengeras seperti batu jika dituang ke cetakan dan didiamkan. Nah, beton perlu diuji untuk mengetahui bagaimana kualitas, tingkat kekerasan dan ketahanan beton tersebut.

Pengujian beton sangat penting dilakukan, mengingat material beton merupakan bagian vital dari sebuah proyek pembangunan. Oleh karena itu, bahan penyusun betonnya juga harus memiliki kualitas yang baik. Pengujian beton memiliki beberapa metode antara lain :

  1. Slump test

Test ini merupakan test yang paling umum untuk kemampuan kerja beton campuran baru. Slump test dapat dilakukan baik dilokasi proyek maupun di laboratorium uji. Uji slump beton menggunakan alat kerucut abraham.

  1. Compacting Factor Test

Compacting factor test atau uji faktor pemadatan beton yang pertama kali dikembangkan di Inggris pada tahun 1947. Alat yang digunakan terdiri dari 2 hopper yang berbentuk seperti kerucut slump dan 1 silinder yang terletak di bawah.

  1. Kelly Ball Test

Seperti dengan namanya alat yang digunakan dalam test ini yaitu belahan bumi yang berbentuk bola. Uji lapangan sederhana dan murah ini mengukur penetrasi alat ke dalam permukaan beton segar.

  1. Hammer Test

Untuk mengukur kekuatan serta tegangan karakteristik beton diperlukan Hammer Test. Sebelum melakukan pengujian, permukaan yang tidak rata harus diratakan terlebih dahulu menggunakan gerinda agar tingkat akurasinya semakin tinggi.

  1. Compression Test

Compression test atau uji kekuatan beton dilakukan untuk mengukur kekuatan beton dengan cara memberikan tekanan pada sampel beton hingga beton mengalami kehancuran. Compression Test termasuk ke dalam kategori destruktif. Alat yang digunakan dalam test ini yaitu cetakan silinder, cetakan balok, dan cetakan kubus. Sobat logam bisa menemukan alat uji sampel beton compression test tersebut di Testindobeton.

Testindobeton memiliki berbagai macam ukuran cetakan beton untuk uji ketahanan sampel beton. Kami selalu fokus pada detail oriented dan kepuasan pelanggan, maka dari itu produk kami merupakan produk yang berkualitas dan terjamin mutunya. Kami menyediakan layanan free custom khusus hanya untuk sobat logam. Jadi kalian bisa sesuaikan dengan kebutuhan dan keadaan lapangan. Segera hubungi tim Testindobeton dan dapatkan yang kalian cari. See you!

CONTACT

Batur Baru, Tegalrejo, Ceper, Klaten 57465

Telp. : (0272) 551 480 Phone : 0813 9300 6025

Email : marketing@testindobeton.com

Comments are disabled.