Dalam konstruksi terdapat beraneka macam material yang digunakan. Pada umumnya material yang biasa digunakan adalah material beton, baja, kayu, dan material lainnya. Perlu kita ketahui bahwa beton telah digunakan sejak berabad-abad silam dan masih menjadi favorit untuk digunakan sebagai bahan atau elemen konstruksi. Hal ini dikarena beton memiliki kekuatan dan daya tahan yang baik, namun harganya masih cukup terjangkau.
Proses pembuatan beton pun semakin berkembang seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi di bidang konstruksi. Yang awalnya beton hanya bisa dibuat dan dicor langsung di tempat atau sering disebut dengan beton konvensial, hingga kemudian muncul beton precast atau pra cetak.
Apa itu Beton Precast Atau Pracetak?
Menurut Badan Standarisasi Nasional Indonesia (SNI) 783202012, beton precast atau beton pracetak adalah konstruksi yang komponen pembentuknya melalui proses fabriksi atau dicetak. Proses ini bisa dilakukan baik di lahan produksi maupun di lapangan langsung yang kemudian membentuk sebuah konstruksi atau bangunan.
Berbeda dengan jenis beton konvensional yang bisa dibuat atau dicor langsung di tempat, beton precast dibuat atau dicetak oleh pabrik mejadi panel-panel yang kemudian dipasang atau disusun dilapangan untuk konstruksi.
Pada umumnya beton precast ini berfungsi sebagai pengganti beton konvensional untuk mempermudah proses pembangunan. Pembangunan dengan sistem precast diharapkan menjadi lebih cepat serta aman dari polusi, baik polusi udara ataupun suara. Selain itu, dengan menggunakan beton precast, akan menghasilkan kekuatan struktur bangunan yang optimal karena konsistensi ukuran dan mutu beton pada setiap panelnya.
Beton jenis precast ini memiliki beberapa keunggulan, antara lain sebagai berikut:
- Pada elemen bangunan yang tipikal misalnya tiang pancang, pelat lantai beton, dinding penahan tanah bisa dikerjakan secara paralel. Sehingga waktu pelaksanaan pembangunan lebih cepat.
- Penggunaan beton precast lebih mengurangi polusi suara dan juga polusi udara. Lokasi sekitar konstruksi juga akan menjadi lebih bersih karena lebih ramah lingkungan. Hal ini karena proses pembuatan beton dilakukan di pabrik. Tentu berbeda pada pembuatan beton secara konvensional yang akan memunculkan gangguan berupa pencemaran udara dan suara bising di lingkungan sekitar proyek.
- Mutu lebih terjamin.
- Tidak terlalu terpengaruh kondisi cuaca
Tetapi selain keunggulan tersebut, terdapat beberapa kekurangan penggunaan beton precast, antara lain :
- Memerlukan ketelitian yang tinggi baik dalam pembuatan maupun pemasangan sambungannya. Hal ini sangat penting untuk menghindari adanya deviasi yang besar antara elemen. Jika terjadi deviasi yang besar, maka bisa menyulitkan proses pemasangan beton pracetak pada konstruksi.
- Memerlukan tambahan biaya transportasi yang cukup besar.
- Memerlukan alat berat dengan kapasitas yang relatif besar untuk pelaksanaan pemasangannya / perangkaiannya yang mana membutuhkan biaya yang besar pula..
- Perlu perhatian khusus pada sambungan-sambungannya.